BATAMSATU.COM, Batam – Mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan mantan Sekretaris Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kota Batam secara resmi bergabung ke Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Kota Batam.
Ketua Pimpinan Cabang (Pimcab) PKN Kota Batam, Muhammad Rizky Aji Perdana mengatakan bahwa saat ini PKN Kota Batam telah kedatangan kader baru.
Kader baru PKN Kota Batam tersebut yakni, mantan kader dan calon legislatif dari PSI Kota Batam, Rama Murwanto dan mantan sekretaris PKP Kota Batam, Mahesa Fadillah.
“Dengan bergabungnya bung Rama dan Mahesa ini di PKN Kota Batam, menunjukan bahwa PKN menjadi labuhan yang baik dan dapat dipercaya untuk mengembangkan karir politik keduanya,” kata Rizky di kantor Sekertariat PKN Kota Batam, Minggu (19/3/2023).
Rizky mengungkapkan, berlabuhnya Rama dan Mahesa di PKN Kota Batam ini tentunya dapat menjadi salah satu nilai positif untuk membuat PKN Kota Batam lebih dikenal di kalangan masyarakat.
“Apalagi keduanya ini sudah sangat akrab dengan kaum milenial, hal ini akan sangat berdampak baik kedepannya untuk PKN Kota Batam. Tentunya saya mengapresiasi langkah yang telah diambil keduanya untuk mempercayakan PKN sebagai kendaraan politiknya,” ujarnya.
Dilokasi yang sama, Rama mengatakan bahwa dipilihnya PKN sebagai kendaraan politiknya yang baru dikarenakan tertarik dengan visi – misi partai ini sendiri.
Rama mengungkapkan bahwa PKN memiliki keunikan tersendiri, di mana partai ini tergolong baru dan memiliki semangat yang sangat besar untuk menciptakan politik yang bermartabat.
“Saya ucapkan terimakasih karena sudah diterima dengan baik dan dengan ini, saya akan mulai ikut bergotong royong dengan pengurus lainnya untuk membesarkan PKN di Kota Batam,” kata Rama.
Hal senada juga diungkapkan Mahesa. Ia mengatakan bahwa PKN memiliki keseriusan dalam menciptakan siklus politik yang bersih dan berintegritas.
Apalagi, lanjut Mahesa partai ini dibangun dengan semangat gotong royong tanpa adanya keterlibatan politik uang, sehingga setiap anggotanya bisa mewujudkan visi – misi partai.
“Semoga dengan kebebasan ini kami tidak terikat dengan kepentingan yang sifatnya pragmatis kapitalis dan dapat mewujudkan politik yang bersih untuk kemajuan Nusantara,” tutupnya.
*
