BATA KOTA- Koordinasi yang baik antar-instansi dan masyarakat akan ditingkatkan, agar persoalan terkait stunting atau tengkes di Kota Batam, dapat lebih ditekan.
Demikian strategi Wakil Wali Kota Batam H Amsakar Achmad, yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kota Batam, saat memimpin rapat koordinasi kedua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kota Batam Tahun 2024, di gedung Pemerintah Kota Batam, Batamcenter, Kamis (12/12/2024).
Rapat ini merupakan upaya berkelanjutan Pemerintah Kota Batam dalam menangani masalah stunting di Kota Batam.
“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan asupan gizi anak-anak mereka,” ujar Wali Kota Batam terpilih periode 2025-2030 ini.
Masih dalam arahannya, Amsakar menyampaikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilaksanakan oleh Tim TPPS Kota Batam.
Berdasarkan data Tahun 2024, angka stunting di Batam sebesar 16,1 persen, yang masih lebih rendah dari rata-rata nasional yakni sebesar 21,6 persen.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) lakukan, sehingga berdampak baik terhadap penurunan angka stunting di Kota Batam,” ungkapnya.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) lakukan, sehingga berdampak baik terhadap penurunan angka stunting di Kota Batam,” ungkapnya.
Dalam rapat tersebut Amsakar mengatakan terus melakukan kegiatan sosialisasi dan kolaborasi bersama kader-kader posyandu, sehingga dapat memberikan pemahaman akan stunting.
Dengan demikian, dapat melakukan pemetaan dan tindakan terhadap anak stunting sehingga dapat mendapatkan penanganan yang baik.
Dengan pelaksanaan yang konsisten, diharapkan Batam akan menjadi salah satu kota dengan tingkat stunting terendah di Indonesia. (ski)